 Pada hari terakhir bulan Zulhijah, menjelang 1 Muharam, ada beberapa masjid yang lebih ramai dari-pada biasanya. Mereka menyelenggarakan ibadah dari bakda asar hingga menjelang magrib. Sebelum ibadah dimulai, seorang kiai menyampaikan tausiah, diakhiri dengan doa. Doa pertama merupakan doa akhirus sanah atau akhir tahun; doa yang kedua dibaca bakda magrib pas malam tanggal 1 Muharam, sebagai doa awalus sanah atau awal tahun.
Pada hari terakhir bulan Zulhijah, menjelang 1 Muharam, ada beberapa masjid yang lebih ramai dari-pada biasanya. Mereka menyelenggarakan ibadah dari bakda asar hingga menjelang magrib. Sebelum ibadah dimulai, seorang kiai menyampaikan tausiah, diakhiri dengan doa. Doa pertama merupakan doa akhirus sanah atau akhir tahun; doa yang kedua dibaca bakda magrib pas malam tanggal 1 Muharam, sebagai doa awalus sanah atau awal tahun.Muharam memang salah satu bulan yang istimewa dalam Islam. Dalam bulan tersebut ada beberapa keistimewaan yang berkaitan dengan ibadah. Salah satunya Hari Asyura yang jatuh pada 10 Muharam, karena 'asyura berasal kata 'asyara yang berarti sepuluh. Uniknya, pada tanggal 10 Muharam itu, ada sejumlah peristiwa yang dialami para nabi dan rasul yang mengandung hikmah atau keutamaan tertentu.
Misalnya, Nabi Musa terlepas dari kejaran pasukan Fir'aun terjadi pada 10 Muharam, begitu pula Nabi Ayub sembuh dari penyakit koreng di seluruh tubuhnya juga pada tanggal tersebut. Sementara, menurut seorang ulama besar generasi sesudah para sahabat Nabi, yaitu Abu Laits As-Samarqandi, tanggal 10 Muharam disebut sebagai Hari Asyura karena pada hari itu Allah SWT memuliakan para nabi dengan 10 kehormatan.
Pada hari itu, Allah SWT menerima tobat Nabi Adam, menaikkan derajat Nabi Idris, berlabuhnya perahu Nabi Nun di Jabal Jud. Pada hari itu pula, Nabi Ibrahim lahir, diangkat sebagai khalilullah (kekasih Allah) dan diselamatkan dari kobaran api yang dinyalakan Raja Namrud. Pada Hari Asyura itu pula Allah SWT menerima tobat Nabi Daud, mengangkat Nabi Isa ke langit; menyelamatkan Nabi Musa dengan menenggelamkan bala tentara Fir'aun; mengeluarkan Nabi Yunus dari perut ikan Nun; mengembalikan Kerajaan Nabi Sulaiman.
Pada Hari Asyura itulah para nabi yang diselamatkan oleh Allah SWT itu berpuasa. Itu sebabnya Rasulullah SAW menganjurkan kaum muslimin berpuasa. Dalam sebuah hadis riwayat Said bin Jubair dari Ibn Abbas, ia berkata, ketika Nabi baru saja hijrah ke Medinah mendapatkan kaum Yahudi ber¬puasa pada Hari Asyura. Maka Rasul bertanya kepada mereka. Jawab mereka. "Hari ini Allah memenangkan Nabi Musa terhadap Fir'aun dan kaumnya. Maka kami pun berpuasa untuk mengagungkan hari ini." Lalu sabda Nabi, "Ka¬mi lebih layak mengikuti jejak Musa daripada kamu." Akhirnya, Nabi pun menyuruh para sahabat supaya berpuasa.
Dalam hadis lain yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim diceritakan bahwa menurut Rasulullah SAW tanggal 10 Muharam merupakan yaumun shalihun (hari yang baik), bukan hari yang bisa membawa sial. Justru hari itu dianggap sebagai salah satu hari untuk menebus dosa, antara lain dengan berpuasa. Bahkan, menurut Abu Laits, barang siapa melapangkan keluarganya pada Hari Asyura, Allah SWT akan meluaskan rezekinya sepanjang tahun.
Masih menurut Abu Laits yang meriwayatkan hadis dengan sanad Ibnu Abbas menurut Nabi, barang siapa berpuasa pada Hari Asyura, Allah memberikan kepadanya pahala 10 ribu malaikat, pahala 10 orang yang berhaji dan umrah, pahala 10 syuhada. Barang siapa mengusap kepala anak yatim pada Hari Asyura, Allah menaikkan derajatnya. Dan barang siapa memberi buka orang yang berpuasa pada Hari Asyura, seolah-olah ia memberi buka puasa semua umat Muhammad dan mengenyangkan perut mereka.
Sementara itu, dalam sebuah hadis lain yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, Rasulul¬lah SAW berpuasa pada Hari Asyura, dan beliau memerintahkan berpuasa pada hari itu. Sedangkan Abu Hurairah meriwayatkan, Rasulullah mengatakan, puasa yang paling utama setelah Ramadan adalah puasa Muharam.
Apakah puasa Muharam hanya ditunaikan pada tanggal 10? Sebuah hadis memang menguatkan bahwa puasa Muharam dilakukan hanya pada tanggal 10 Muharam. Tapi, ada sebuah hadis riwayat Ibnu Abbas yang menganjurkan berpuasa pada tanggal 9 dan 10 Muharam, "Sungguh, jika aku masih hidup hingga tahun mendatang, aku akan berpuasa di hari yang kesembilan." (HR Muslim). Tapi, kebanyakan ulama menetapkan puasa Asyura ditunaikan pada tanggal 10 Munaram. Hal ini disepakati Imam Syafi'i, Ibnu Qayim AI-Jauzrya, dan Imam Ahmad.
Di belakang hari, lagi-lagi uniknya terbunuhnya cucu kesayangan Rasulullah yaitu Husain bin Ali bin Abi Thaliboleh pasukan Yazid bin Muawiyah di Karbal, Irak, pada 81H/680 M juga jatuh pada Hari Asyura. Tragedi ini membuat para pengikut Ali yang disebut kaum Syiah, menderita mahaduka tiada terkira. Hingga kini kaum Syiah peringati tragedi syahidnya Husain tersebut dengan ritus ratapan - yang puncaknya berlangsung pada 10 Muharam.
Di Indonesia, ritus menyambut 1 Muraham selain dilakukan sesuai dengan ajaran syariat, tak jarang ada juga yar bersesuaian. Misalnya tradisi di kalangan masyarakat Jawa, yaitu mandi kungkum (berendam di air sungai) pada malam I tanggal 10Muharam - yang sama sekali tak ada kaitannya dengan ibadah dan hikmah bulan Muharam.

 
 
0 komentar:
Posting Komentar